Senin, 07 Oktober 2019

Besaran Listrik (Arus, Tegangan, Hambatan Dan Daya Listrik)


MATERI SISKOM KELAS X KD 3.5
Beberapa besaran listrik yang harus diketahui dalam mempelajari elektronika adalah tegangan listrikarus listrikhambatan listrik dan daya listrik. Besaran-besaran listriktersebut merupakan besaran pokok yang menjadi dasar terbentuknya besaran listrik yang lain. Besaran listrik yang dihasilkan dari besaran pokok disebut sebagai besaran turunan.
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.
Dalam suatu sumber energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif yang terpisah sebagai contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan listrik positif pada terminal positif dan muatan listrik negatif pada terminal negatif. Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut, semakin besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya terik menarik antara muatan listrik positif dan negatif. Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai tegangan listrik. Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).
Hambatan Listrik ialah Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar tersebut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm.
Daya Listrik ialah Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i). Dimana energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda potensial).Dengan demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.
               Simbol Komponen Elektronika
Simbol
Nama Komponen
Penjelasan
Sambungan
Simbol Kabel
Kabel
Kabel penghubung rangkaian
Simbol Kabel Terhubung
Koneksi kabel
Kabel terhubung
Simbol Kabel Tak terhubung
Kabel tidak koneksi
Kabel tidak terhubung/putus
Saklar (Switch) dan Relay
Simbol Saklar
Switch SPST
Terputus kondisi open
Simbol Saklar
Switch SPDT
Memilih dua terminal
Simbol Saklar
Push-Button (NO)
Terhubung saat ditekan
Simbol Saklar
Push-Button (NC)
Terputus saat ditekan
Simbol Saklar
DIP Switch
Saklar banyak
Simbol Saklar
Relay SPST
Koneksi terbuka dan tertutup digerakan elektromagnetik
Simbol Saklar
Relay SPDT
Simbol Saklar
Jumper
Koneksi pemasangan jumper
Simbol Saklar
Solder Bridge
Koneksi dengan disolder
Ground
Simbol Ground
Earth Ground
Referensi 0 sumber listrik
Chassis Ground
Ground yang dihubungkan pada body
Simbol Ground
Common/ Digital Ground
–
Simbol Komponen Elektronika Resistor
Simbol Resistor
Resistor
Tahanan arus listrik
Simbol Resistor
Resistor
Potensiometer
Tahanan yang nilai resistansinya dapat diatur (3 kaki)
Simbol Potensio
Potensiometer
Variable Resistor
Tahanan yang nilai resistansinya dapat diatur (2 kaki)
Simbol Variable Resistor
Variable Resistor
Kapasitor
Simbol Condensator
Kapasitor Bipolar
Penyimpan arus listrik sementara waktu
Simbol Condensator
Kapasitor Nonpolar
Simbol Condensator
Kapasitor Bipolar
ELCO
Simbol Condensator
Kapasitor berpolar
ELCO
Simbol Condensator
Kapasitor Variable
Kapasitor yang dapat diatur
Kumparan (Induktor)
Simbol Lilitan
Induktor
Penghasil medan magnet ketika dialiri listrik

Simbol Lilitan
Induktor inti besi
Kumparan inti besi seperi trafo
Variable Induktor
Lilitan yang nilainya dapat diatur
Power Supply
Simbol Power Supply
Sumber tegangan DC
Penghasil tegangan searah
Simbol Power Supply
Sumber Arus
Penghasil arus tetap
Simbol Power Supply
Sumber tegangan AC
Penghasil tegangan bolak balik
Simbol Power Supply
Generator
Penghasil tegangan listrik bolah-balik
Simbol Battery
Battery
Penghasil tegangan searah
Battery multi Cell
Penghasil tegangan searah
Simbol Regulator
Sumber tegangan variabel
Sumber tegangan dari rangkaian listrik lain yang bisa diatur
Sumber arus variabel
Sumber arus dari rangkaian listrik lain yang bisa diatur
Meter (Alat Ukur)
Simbol Volt Meter
Voltmeter
Pengukur tegangan listrik
Simbol Ampere Meter
Amperemeter
Pengukur arus listrik
Simbol Ohm Meter
Ohmmeter
Pengukur resistansi
Simbol Watt Meter
Wattmeter
Pengukur daya listrik
Lampu
Simbol Lampu
Lampu 1
Penghasil cahaya saat dialiri listrik
Simbol Lampu
Lampu 2
Lampu 3
Dioda
Simbol Dioda
Dioda
Penyearah
Simbol Dioda Zener
Dioda Zener
Penyetabil Tegangan DC
Simbol Dioda Schottky
Dioda Schottky
Diodadrop tegangan rendah
Simbol Dioda Varactor
Dioda Varactor
Perpaduan antara Dioda dengan Kapasitor
Dioda Tunnel
–
Simbol LED
LED
Dioda yang menghasilkan cahaya ketika dialiri listrik satu arah
Simbol Photo Dioda
Photo Dioda
Dioda yang dapat menghasilkan arus listrik saat mendapat cahaya
Transistor
Simbol Transistor NPN
Transitor Bipolar NPN
Arus listrik mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol Transistor PNP
Transistor Bipolar PNP
Arus listrik mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol Transistor Darlington
Transitor Darlington
Gabungan dua transistor bipolar
Transistor JFET-N
–
Simbol Transistor JFET P
Transistor JFET-P
–
Simbol Transistor NMOS
Transistor NMOS
MOSFET N
Simbol Transistor PMOS
Transistor PMOS
MOSFET P
Simbol Komponen Elektronika Lain
Simbol Motor Listrik
Motor
Motor berputar
Simbol Trafo
Trafo
Penurun dan penaik tegangan
Simbol Bel Listrik
Bel Listrik
Berbunyi saat dialiri listrik
Simbol Buzzer
Buzzer
Menghasilkan suara saat dialiri listrik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpgUApHKGsDAhDf27_SmycggAd5Efjm914zDD-cGxlNuA4pqbHkn3PbDj9umkiTmj0YU6RgSz8_5cF8bRxnodQcEa3oKnk43lBAwTlPSjVzSfH1mur51nWkzEl7kUbcz2H1qeAGIrelRA/s400/fuse.GIF
Fuse 1
Pengaman yang terputus saat melebihi kapasitas arus
Simbol Sikring
Fuse 2
Simbol Bus
Bus 1
Jalur data / jalur address
Simbol Bus
Bus 2
Simbol Bus
Bus 3
Opto Coupler
Isolasi antar dua rangkaian berbeda yang dihubungkan cahaya
Simbol Speaker
Speaker
Pengubah signal listrik jadi suara
Microphone
Pengubah signal suara jadi arus listrik
Simbol Op-Amp
Op-Amp
Penguat signal
Simbol Schmitt Trigger
Schmitt Trigger
Pengurang noise
Simbol ADC
ADC /Analog to Digital
Pengubah signal analog jadi data digital
Simbol DAC
DAC /Digital to Analog
Pengubah data digital jadi signal analog
Simbol Oscillator
Ocsilator
Penghasil pulsa / gelombang
Antenna
Simbol Antenna
Antenna 1
Pemancar dan penerima sinyal
Antenna 2
Dipole Antenna
Gabungan dari antena
Gerbang Logika / Digital
Simbol Gerbang NOT
Gerbang NOT
Output kebalikan input
Simbol Gerbang AND
Gerbang AND
Output 0 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang NAND
Gerbang NAND
Output 1 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang OR
Gerbang OR
Output 1 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang NOR
Gerbang NOR
Output 0 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang EX-OR
Gerbang EX-OR
Output 0 jika input sama
SImbol D-Flip-Flop
D Flip Flop
Penyimpan data
Simbol Multiplexer
Multiplexer 2 to 1
Menyeleksi data input yang dikirim ke output
Simbol Multiplexer
Multiplexer 4 to 1
Simbol D-Multiplexer
D-Multiplexer 1 to 4
Menyeleksi data input untuk dikirim ke output

          Rangkaian Sederhana

1.     Rangkaian Elektronika Analog

Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk memproses sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun dengan 2 atau lebih komponen pasif maupun komponen aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang diberikan sebagai input rangkaian adalah sinyal kontinyu (analog) yang pada umumnya sinyal DC ataupun AC sinusoidal dan rangkaian elektronika analog akan memberikan output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC sinusoidal yang telah terproses sinyalnya berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.

2.     Rangkaian Elektronika Digital

Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diproses selalu dalam 2 logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu diperlukan sumber tegangan dari luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat beroperasi. Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diberikan atau sebagai input adalah sinyal digital dan rangkaian akan memberikan output berupa sinyal digital juga.

3.Rangkaian Elektronika Kombinasi

Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan maupun bertahap. Rangkaian elektronika kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog) dan menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi yang dapat memproses sinyal analog menjadi sinyal digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) dan rangkaian elektronika yang dapat memproses sinyal digital menjadi sinyal analog adalah rangkaian DAC (Digital to Analog Converter). Aplikasi rangkaian elektronika kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface (antarmuka) antara rangkaian digital atau komputer ke rangkaian analog dan sebaliknya.

Share:

Related Posts:

0 Comments:

Posting Komentar