MATERI SISKOM KELAS X KD 3.5
Beberapa besaran listrik yang harus
diketahui dalam mempelajari elektronika adalah tegangan
listrik, arus
listrik, hambatan
listrik dan daya
listrik.
Besaran-besaran listriktersebut merupakan besaran pokok yang menjadi
dasar terbentuknya besaran listrik yang lain. Besaran listrik yang dihasilkan
dari besaran pokok disebut sebagai besaran turunan.
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar
listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda
pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor. Arus
listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub
dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik
dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih
rendah.
Dalam suatu sumber
energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif yang terpisah
sebagai contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan listrik positif
pada terminal positif dan muatan listrik negatif pada terminal negatif.
Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut
akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut, semakin
besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya terik menarik
antara muatan listrik positif dan negatif. Besarnya perbedaan muatan listrik
tersebut disebut sebagai tegangan listrik. Tegangan listrik memiliki satuan
volt (V).
Hambatan
Listrik ialah Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan
negatif) kita hubungkan dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik
akan mengalir lewat penghantar tersebut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan
hambatan atau tahanan / Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau
hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan
Ohm.
Daya
Listrik ialah Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda
potential (v) dihubungkan dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i).
Dimana energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan arus
listrik sebanding dengan v (beda potensial).Dengan demikian total energi yang
diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dqadalah
sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu
didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.
Simbol Komponen
Elektronika
Simbol
|
Nama Komponen
|
Penjelasan
|
Sambungan
|
||
![]() |
Kabel
|
Kabel penghubung
rangkaian
|
![]() |
Koneksi kabel
|
Kabel terhubung
|
![]() |
Kabel tidak koneksi
|
Kabel tidak
terhubung/putus
|
Saklar (Switch) dan
Relay
|
||
![]() |
Switch SPST
|
Terputus kondisi
open
|
![]() |
Switch SPDT
|
Memilih dua terminal
|
![]() |
Push-Button (NO)
|
Terhubung saat
ditekan
|
![]() |
Push-Button (NC)
|
Terputus saat
ditekan
|
![]() |
DIP Switch
|
Saklar banyak
|
![]() |
Relay SPST
|
Koneksi terbuka dan
tertutup digerakan elektromagnetik
|
![]() |
Relay SPDT
|
|
![]() |
Jumper
|
Koneksi pemasangan
jumper
|
![]() |
Solder Bridge
|
Koneksi dengan
disolder
|
Ground
|
||
![]() |
Earth Ground
|
Referensi 0 sumber
listrik
|
|
Chassis Ground
|
Ground yang
dihubungkan pada body
|
![]() |
Common/ Digital
Ground
|
–
|
Simbol Komponen
Elektronika Resistor
|
||
![]() |
Resistor
|
Tahanan arus listrik
|
![]() |
Resistor
|
|
|
Potensiometer
|
Tahanan yang nilai
resistansinya dapat diatur (3 kaki)
|
![]() |
Potensiometer
|
|
|
Variable Resistor
|
Tahanan yang nilai
resistansinya dapat diatur (2 kaki)
|
![]() |
Variable Resistor
|
|
Kapasitor
|
||
![]() |
Kapasitor Bipolar
|
Penyimpan arus
listrik sementara waktu
|
![]() |
Kapasitor Nonpolar
|
|
![]() |
Kapasitor Bipolar
|
ELCO
|
![]() |
Kapasitor berpolar
|
ELCO
|
![]() |
Kapasitor Variable
|
Kapasitor yang dapat
diatur
|
Kumparan (Induktor)
|
||
![]() |
Induktor
|
Penghasil medan magnet
ketika dialiri listrik
|
![]() |
Induktor inti besi
|
Kumparan inti besi
seperi trafo
|
|
Variable Induktor
|
Lilitan yang
nilainya dapat diatur
|
Power Supply
|
||
![]() |
Sumber tegangan DC
|
Penghasil tegangan
searah
|
![]() |
Sumber Arus
|
Penghasil arus tetap
|
![]() |
Sumber tegangan AC
|
Penghasil tegangan
bolak balik
|
![]() |
Generator
|
Penghasil tegangan
listrik bolah-balik
|
![]() |
Battery
|
Penghasil tegangan
searah
|
|
Battery multi Cell
|
Penghasil tegangan
searah
|
![]() |
Sumber tegangan
variabel
|
Sumber tegangan dari
rangkaian listrik lain yang bisa diatur
|
|
Sumber arus variabel
|
Sumber arus dari
rangkaian listrik lain yang bisa diatur
|
Meter (Alat Ukur)
|
||
![]() |
Voltmeter
|
Pengukur tegangan
listrik
|
![]() |
Amperemeter
|
Pengukur arus
listrik
|
![]() |
Ohmmeter
|
Pengukur resistansi
|
![]() |
Wattmeter
|
Pengukur daya listrik
|
Lampu
|
||
![]() |
Lampu 1
|
Penghasil cahaya
saat dialiri listrik
|
![]() |
Lampu 2
|
|
|
Lampu 3
|
|
Dioda
|
||
![]() |
Dioda
|
Penyearah
|
![]() |
Dioda Zener
|
Penyetabil Tegangan
DC
|
![]() |
Dioda Schottky
|
Diodadrop tegangan
rendah
|
![]() |
Dioda Varactor
|
Perpaduan antara
Dioda dengan Kapasitor
|
|
Dioda Tunnel
|
–
|
![]() |
LED
|
Dioda yang
menghasilkan cahaya ketika dialiri listrik satu arah
|
![]() |
Photo Dioda
|
Dioda yang dapat
menghasilkan arus listrik saat mendapat cahaya
|
Transistor
|
||
![]() |
Transitor Bipolar
NPN
|
Arus listrik
mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
|
![]() |
Transistor Bipolar
PNP
|
Arus listrik
mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
|
![]() |
Transitor Darlington
|
Gabungan dua
transistor bipolar
|
|
Transistor JFET-N
|
–
|
![]() |
Transistor JFET-P
|
–
|
![]() |
Transistor NMOS
|
MOSFET N
|
![]() |
Transistor PMOS
|
MOSFET P
|
Simbol Komponen
Elektronika Lain
|
||
![]() |
Motor
|
Motor berputar
|
![]() |
Trafo
|
Penurun dan penaik
tegangan
|
![]() |
Bel Listrik
|
Berbunyi saat
dialiri listrik
|
![]() |
Buzzer
|
Menghasilkan suara
saat dialiri listrik
|
![]() |
Fuse 1
|
Pengaman yang
terputus saat melebihi kapasitas arus
|
![]() |
Fuse 2
|
|
![]() |
Bus 1
|
Jalur data / jalur
address
|
![]() |
Bus 2
|
|
![]() |
Bus 3
|
|
|
Opto Coupler
|
Isolasi antar dua
rangkaian berbeda yang dihubungkan cahaya
|
![]() |
Speaker
|
Pengubah signal
listrik jadi suara
|
|
Microphone
|
Pengubah signal
suara jadi arus listrik
|
![]() |
Op-Amp
|
Penguat signal
|
![]() |
Schmitt Trigger
|
Pengurang noise
|
![]() |
ADC /Analog to
Digital
|
Pengubah signal
analog jadi data digital
|
![]() |
DAC /Digital to
Analog
|
Pengubah data
digital jadi signal analog
|
![]() |
Ocsilator
|
Penghasil pulsa / gelombang
|
Antenna
|
||
![]() |
Antenna 1
|
Pemancar dan
penerima sinyal
|
|
Antenna 2
|
|
|
Dipole Antenna
|
Gabungan dari antena
|
Gerbang Logika /
Digital
|
||
![]() |
Gerbang NOT
|
Output kebalikan
input
|
![]() |
Gerbang AND
|
Output 0 jika salah
satu input 0
|
![]() |
Gerbang NAND
|
Output 1 jika salah
satu input 0
|
![]() |
Gerbang OR
|
Output 1 jika salah
satu input 1
|
![]() |
Gerbang NOR
|
Output 0 jika salah
satu input 1
|
![]() |
Gerbang EX-OR
|
Output 0 jika input
sama
|
![]() |
D Flip Flop
|
Penyimpan data
|
![]() |
Multiplexer 2 to 1
|
Menyeleksi data
input yang dikirim ke output
|
![]() |
Multiplexer 4 to 1
|
|
![]() |
D-Multiplexer 1 to 4
|
Menyeleksi data
input untuk dikirim ke output
|
Rangkaian Sederhana
1. Rangkaian Elektronika Analog
Rangkaian
elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan
tujuan untuk memproses sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun
dengan 2 atau lebih komponen pasif maupun komponen aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal
yang diberikan sebagai input rangkaian adalah sinyal kontinyu (analog) yang
pada umumnya sinyal DC ataupun AC sinusoidal dan rangkaian elektronika analog akan memberikan
output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC sinusoidal yang telah
terproses sinyalnya berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.
2. Rangkaian Elektronika Digital
Rangkaian
elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan
tujuan untuk melakukan pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian
elektronika digital sinyal yang diproses selalu dalam 2 logika dasar High (1)
dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu diperlukan sumber tegangan
dari luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat beroperasi. Pada
rangkaian elektronika digital sinyal yang diberikan atau sebagai input adalah
sinyal digital dan rangkaian akan memberikan output berupa sinyal digital juga.
3.Rangkaian Elektronika Kombinasi
Rangkaian
elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan
untuk melakukan pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan
maupun bertahap. Rangkaian elektronika kombinasi dapat melakukan pemrosesan
sinyal kontinyu (analog) dan menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau
sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi yang dapat memproses sinyal
analog menjadi sinyal digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital
Converter) dan rangkaian elektronika yang dapat memproses sinyal digital
menjadi sinyal analog adalah rangkaian DAC (Digital to Analog Converter).
Aplikasi rangkaian elektronika kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface
(antarmuka) antara rangkaian digital atau komputer ke rangkaian analog dan
sebaliknya.
0 Comments:
Posting Komentar