MATERI PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI KD 3.2
A.
Peluang dan Resiko Usaha
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis,
seorang wirausahawan berpikir secara positif dan kreatif, diantaranya :
- Harus
percaya diri dan yakin bahwa usaha ini dapat dilaksanakan
- Harus
menerima gagasan baru
- Harus
bertanya kepada diri sendiri
- Harus
mendengarkan saran-saran orang lain.
- Harus
mempunyai etos kerja yang baik
- Pandai
berkomunikasi.
Dengan
tersedianyainformasi intern dan ekstern, maka wirausahawan dapat mengetahui :
- Di
mana ada peluang (opportunity)
- Apa
saja yang akan mengancam dunia (threat)
- Adakah
kekuatan (sterngth) yang mendukung usaha
- Adakah
kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan.
Ada
beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam usaha, diantaranya :
- Perubahan
permintaan
- Perubahan
konjungtor
- Persaingan
- Akibat
lain
B.
Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1.
Keberhasilan Usaha
Keberhasilan
usaha yang dipengaruhi oleh beberapa hal :
- Percaya
dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan
- Menerima
gagasan baru di dalam dunia usaha
- Instropeksi
diri
- Mendengarkan
sran-saran orang lain
- Bersemangat
dan bergaul.
Tingkat
energi tinggi
- Mengendalikan
tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukses
- Cepat
mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuan
tujuannya
- Bekerja
keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk meperoleh prestasi
- Tidak
takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko tinggi jika
dimungkinkan
- Tidak
akan memperbolehkan hubungan emosional yang menggangu suksesnya
usaha
- Tidak
akan memperboilehkan hubungan emosional yang mengganggu misi suksesnya
usahanya
- Berdedikasi
tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk membbn angun usahanya
2.
Kegagalan Usaha
- Pengendalian
usaha atau bisnis
- Pengamatan
manajemen
- Pengelolaan
piutang
- Memperluas
usaha berlebihan
- Perencanaan
keuangan
- Lokasi
usaha
- Pembelanjaan
besar
- Meremehkan
waktu dan dedikasi dalam memulai usaha
- Gagal
mengendalikan aspek utama usaha atau bisnis
- Pemahaman
umum terhadap disiplin manajemen rata-rata kurang
- Menimbulkan
masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan
piutang
- Memulai
perluasan usaha yang belum siap
- Meremehkan
kebutuhan usaha
- Lokasi
yang buruk
- Menimbulkan
pengeluaran awal yang tinggi
Menganalisis Peluang Usaha
Berdasarkan Produk Barang Atau Jasa
Produk adalah segala sesuatu, baik
yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Dalam menganalisis produk yang
dibuatnya, seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga
tingkatan, yaitu:
·
Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada
penggalian sumber daya alam.
·
Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan
atau pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
·
Produk tersier,
yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.
Menganalisis Bidang Produk Barang
Produk yang berupa barang dapat
dikelompokkan berdasarkan tingkatannya, karakteristik atau sifatnya, dan tujuan
pemakaiannya.
1.
Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Inti produk
(core product/generie Product), yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan
produk barang tersebut.
b. Wujud produk
(tangible product/formal product), yaitu karakteristik yang dimiliki produk
yang berupa mutunya, corak atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk
tambahan yang disempurnakan (augmented/extend product), yaitu menggambarkan
kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti.
2.
Berdasarkan
karakteristik atau sifatnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang tahan
lama (durable goods), yaitu barang yang berwujud biasanya bisa bertahan lama
dengan berkali-kali pemakaian.
b. Barang tidak tahan lama (non-durable goods),
yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali.
c. Jasa
(service) yaitu kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli.
3.
Berdasarkan pemakaiannya, produk barang dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Barang
konsumsi (consumer’s goods), yaitu barang yang digunakan oleh konsumen akhir
atau rumah tangga dan tidak untuk di komersilkan.
b. Barang industri (industrial goods), yaitu
barang-barang yang diproduksi untuk membuat barang lain atau menjalankan suatu
organisasi dan suatu bisnis.
Menganalisis Bidang Produk Jasa
Jasa adalah produk tidak nyata atau
tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat dirasakan ketika dikonsumsi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha
jasa, yaitu:
1.
Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik
dan dapat dibaca di kejauhan.
2.
Memasang lampu
yang terang dan berwarna-warni.
3.
Menyebarkan
pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4.
Mengadakan
demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya secara menarik.
5.
Memberi
potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6.
Mempromosikan
jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.
Jasa merupakan produk yang tidak
berwujud dan mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1.
Intangible, yaitu sifat jasa yang tidak bersifat fisik
(walaupun berkaitan dengan produk fisik) sehingga tidak dapat dilihat atau
dirasakan sebelum dibeli.
2.
lnsparable,
yaitu sifat jasa yang tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dan
konsumsi sehingga interaksi antara produsen dan konsumen sangat menentukan.
3.
Variable, yaitu sifat jasa yang mempunyai berbagai
variasi bentuk, kualitas, dan sejenisnya, tergantung dari siapa, kapan, dan di
mana produk tersebut dihasilkan.
4.
Perishible,
yaitu sifat jasa yang mudah rusak atau hilang karena ketidakmampuannya untuk
disimpan.
0 Comments:
Posting Komentar